THE ADAMS: BAND POWERPOP YANG POWERFULL

-

Hallo, Blog. 

Ini adalah tulisan yang mencoba menghasut kalian untuk mendengar, bahkan memuja band favorit saya, The Adams. Band Power Pop asal Jakarta yang kini dikawal oleh Ario, Ale, Gigih, Pandu, dan dibantu oleh Ghina, sudah merilis tiga album yang membuat saya tak akan melepas earphone sebelum seluruh track selesai. Kenapa? Sebegitu spesial kah mereka sampai-sampai saya tidak bisa memalingkan telinga? Itu akan saya jawab pada paragraf selanjutnya. Namun, akan lebih baik jika kalian lanjut membaca sambil mulai mendengar track The Adams pertama di album pertama.


https://frekuensiantara.com/the-adams-memaknai-masa-masa/
Baik, saya akan mulai menjelaskan kenapa The Adams adalah band yang spesial. Bagi saya, The Adams adalah band yang konsisten, konsisten yang saya maksud di sini adalah setiap album yang dikeluarkan oleh  The Adams selalu segar di telinga dan tidak membosankan untuk didengarkan berulang-ulang. Itulah kenapa, track-track seperti Konservatif, Waiting, Halo Beni, atau Hanya kau, saya yakin masih akan bergema di telinga remaja satu atau dua abad setelah ini. Dengan musik distorsi yang lugas dan lirik yang langsung nempel di otak saya yakin akan sangat sulit melupakan The Adams. 

Kemudian, kekonsistenan mereka berlanjut di identitas sound  yang mereka keluarkan yang mungkin saja di masa yang akan datang akan ada orang yang berkata "Wih, sound lu The Adams banget!". Dengan alunan distorsi, nada yang progresif, harmonisasi  vokal yang keren, serta bunyi synthetizer membuat lagu terasa lebih bernyawa. Bahkan, setelah 13 tahun sejak album terakhir dikeluarkan, album terbaru mereka, Agterplaas, sound the adams masih tetap segar dan tidak membosankan. Album ke tiga ini sangat menunjukkan bahwa The Adams punya idealis yang tinggi dalam menjaga "The Adams Sound". 

The Adams dan nostalgia itu seperti River Cuomo dan Lightning Strap-nya, susah dipisahkan. Dengan distorsi dan lirik ironi tapi tidak cengeng, lagu-lagu yang mereka ciptakan seakan menjadi soundtrack dalam hidup saya, seperti konservatif yang membuat saya mengingat dulu saya PDKT dengan seseorang yang pernah saya sayangi sebegitu kerasnya, atau Masa-masa yang berhasil membuat saya kembali mengingat masa SMA yang tidak kenal takut. Mendengarkan The Adams seperti bertemu dengan sahabat lama, sebab The Adams selalu berhasil memantik pikiran dan perasaan untuk sejenak bernostalgia dan merayakan kenangan. 


"Sebab The Adams selalu berhasil memantik pikiran dan perasaan untuk sejenak bernostalgia dan merayakan kenangan."




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KIAT MENGHADAPI UMUR 27

-
Gambar
Hallo, Blog.  Tidak terasa sudah hampir setahun saya menjadi buruh.  Tanpa saya sadari sudah hampir 6 bulan saya berumur 27 tahun. Ada apa dengan 27? Umur 27 adalah umur yang serba aneh. Terlalu tua untuk melakukan hal-hal yang dilakukan anak muda. Terlalu muda untuk melakukan hal-hal yang dilakukan orang tua. Saya masih belum siap untuk merawat burung pagi-pagi, tapi juga sudah tidak mampu untuk ngopi hingga pagi.  Kata sahabat saya, umur 27 adalah klimaks dari umur 20an yang mana banyak keputusan besar yang harus diambil yang menentukan akan jadi seperti apa hidup yang kita jalani. Finansial, kehidupan percintaan, karir, dan banyak lagi keputusan yang harus kita ambil. Selama 27 tahun hidup, banyak kemunduran yang harus saya ambil. Dari sana saya menata diri untuk melangkah lagi. Kalau pembaca sekalian belum beranjak 27 mungkin ini bisa jadi kiat-kiat untuk survive di usia keramat ini.  Fokus ke self-improvement Banyak orang yang mengatakan  "try something, ma...
Baca selengkapnya

Cuti Patah Hati

-
Gambar
 Hallo, Blog Kemarin saya mendapati kabar bahwa salah satu teman saya mengalami patah hati setelah menjalin hubungan selama kurang lebih 2 tahun. Turut prihatin. Tapi, yang menjadi ironi adalah ia harus tetap masuk kerja dengan hati yang hancur berkeping-keping. Seakan-akan dunia kerja tidak memiliki waktu untuk kaum pekerja mendekam di dalam kamar dan merayakan kesedihan. Bahkan tidak satu hari! Padahal kalau kita menengok lebih jauh, bukankah semua akan lebih baik jika seimbang. Misal, ada hari ibu, ada juga hari ayah. Nah, kalau ada cuti untuk pernikahan di mana pekerja merayakan kebahagiaan, seharusnya ada cuti patah hati untuk merayakan kesedihan.  Saya rasa itu adalah hal yang manusiawi, juga layak didapatkan oleh pekerja yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk perusahaan.. Selain itu, saya rasa tidak ada pekerjaan yang selesai ketika dikerjakan dengan kondisi patah hati. Setidaknya saya demikian. Mungkin ini nantinya bisa dimasukkan dalam hak-hak pekerja terb...
Baca selengkapnya

The One With Not to Fail In Love

-
 Hallo, Blog.  Saya yakin setiap orang pernah merasakan kegagalan dalam percintaan. Sering kali setelah break up  rasa cinta itu tidak langsung pergi. Serasa ada lubang kosong di hati yang tetiba datang. Itu wajar. Bahkan, WS Rendra pernah berkata di bukunya "Usia cinta lebih panjang dari usia percintaan". Mari kita anggap perpisahan sebagai pelajaran bukan sebagai mimpi buruk tengah malam.  Saya selalu merasa bahwa menemukan seseorang itu perihal waktu. Dan saya sadar bahwa merawat dan meruwat hubungan romansa bukanlah sesuatu yang mudah. Mungkin itulah mengapa salah satu teman saya enggan untuk menjalin hubungan dengan seorang wanita. Saya tidak heran karena memang banyak yang harus dinegosiasikan (baca: mengalah).  Namun, di hubungan saya yang sekarang semua terasa mudah dan belum ada pertengkaran besar yang menjadikan suasana "dingin". Semoga tidak . Saya sadar bahwa semua itu karena saya menerapkan pelajaran yang saya dapat di percintaan sebelumnya. Yap! ...
Baca selengkapnya