Ruly Ananta

Halloo, Blog Saya rasa beberapa minggu terakhir adalah hari-hari yang berat buat saya. Kurang tidur, sering menatapi layar, keuangan agak menipis, dan makan yang tidak teratur. Tapi, akhirnya saya mendapatkan jadwal yang coock antara dosen penguji dan dosen pembimbing. Ya, akhirnya saya bisa semhas.  Sebuah pencapaian yang menurut saya luar biasa di tengah badai kemalasan saya. kok saya jadi meromantisasi gini, sih. Intinya, saya akan menempuh langkah-langkah terakhir saya di kampus. Mungkin akan berliku, tapi saya bisa melewatinya.  Tabik.  

 Hallo, blog.  Dari banyaknya sifat buruk yang saya miliki, mngkin malas adalah yang menggerogoti saya pelan-pelan. Malas mandi, malas potong rambur, malas baca buku, malas olahraga, atau yang lebih parah, memilih menonton 4 film berurutan ketimbang menyelesaikan skripsi. Ya, kadang malas ini menyenagkan. Tapi pada akhirnya, dia yang membuat saya tidak tenang untuk sekedar tidur.  Malas ini juga yang akhirnya menjadikan saya lebih dekat dengan waktu, alias dikejar deadline . minggu ini adalah terakhir pendaftaran semhas (Seminar Hasil). Kalau terlambat, mungkin saya akan membayar UKT lagi. Lalu saya akan lebih lama di kampus. Akhirnya, saya masih belum bisa mewujudkan cita-cita saya, menjadi guru.  Bahkan, sekarang saya lebih memilih untuk menulis blog daripada melanjutkan skripsi.  Tabik. 

 Hallo, Blog.  Batas pendaftaran ujian kripsi saya tinggal menghitung hari dan yang semestinya selesai bulan april molor hingga juni. Ya, memang hidup tiada mesti. Begitu juga skripsi.  Apakah kalian mengira itu karena kemalasan saya? Jelas iya. Entahlah, tiba-tiba rasanya kemalasan saya berlipat dan saya tidak tahu bagaimana cara mengontrolnya. Apakah ada yang tahu bagaimana mengontrol kemalasan?  Atau saya membutuhkan omong kosong dari Merry Riana? Bisa jadi.  Entahlah, saya hanya bisa menulis pendek juga karena kemalasan saya yang menguasai saya. Jika nanti saya sudah bisa mengontrol kemalasan, saya akan membuat novel. Saya berjanji.  Tabik. 

 Hallo, Blog.  Pikiran saya sedang terombang-ambing, dan tak karuan. Ada banyak hal yang tidak bisa saya ceritakan di sini. Mungkin karena skripsi. Atau memang perasaan saya saja. Saya juga tidak tahu.  Tapi, semua akan baik-baik saja. Saya hanya perlu mencari teman bercerita yang menyenangkan dan tidak membuat saya tidak nyaman. Sulit menemukan yang seperti itu. Biasanya saya bercerita ke Tante Shyta. Dengannya saya bisa cerita banyak hal. Entahlah sepertinya dia sibuk.  Banyak orang berkata bahwa semakin tua semakin sedikit teman yang dipunya, ternyata bukan omong kosong.  Kok saya jadi bicara ini ya. Saya sudahi dulu daripada tulisan saya makin ngawue ke mana-mana.  Tabik.